Jumat, 20 Mei 2016

kado unik keren

buat teman-teman yang mau ngasih kado tapi bukan sembarang kado, kado yang dapat di kenang dalam kehidupan teman sahabat, atau pasangan anda. kami tawarkan beberapa produk kami.
pemesanan bisa via:
BBM : 54C13A73
SMS/ WA : 085785233443
yang pertama adalah topi trucker. bisa tulisan atau logo sesuai pemesan. harga 60k




yang kedua adalah gambar digital karikatur vektor harga 150k




asal usul kota madiun

Asal usul kota madiun
Madiun merupakan sebuah kota kecil di provinsi Jawa Timur. Madiun merupakan suatu wilaya yang di rintis oleh ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut ki ageng Ronggo. Kata madiun sendiri berasal dari “medi” yang berarti hantu dan “ayun-ayun” yang dalam bahasa Indonesia berarti berayunan maksutnya adalah ketika ki ageng Ronggo melakukan babat tanah madiun banyak hantu yang berkeliaran di daerah tersebut. Sedangkan penjelasan kedua karena nama keris yang saat itu dimiliki oleh ki ageng Ronggo bernama keris Tundhung Medhiun.
·         Nama madiun baru digunakan sejak tanggal 16 nopember 1590 masehi, sebelum pada tanggal tersebut pada sejarah kabupaten madiun disebutkan ada 2 nama yaitu (desa/kabupaten Wonorejo dan Purbaya, sementara di Wikipedia terdapat 2 nama juga yaitu Wonosari dan Purabaya.
·         Asal mula pemerintahan kabupaten madiun bermula dari nguwaran Dolopo dan kemudian pusat pemerintahan dipindah ke desa sogaten. Dan pada tahun 1575 pusat pemerintaan di pindah lagi ke desa Wonorejo atau Kuncen, kota madiun sampai tahun 1590.
·         Beberapa peninggalan keadipatian Madiun salah satunya dapat dilihat di kelurahan kuncen, dimana terdapat makam ki ageng Ronggo Jumeno dan patih wonosari. Selain terdapat makam para bupati madiun disana juga terdapat masjid tertua di Madiun yaitu masjid Nur Hidayatullah.
·         Pada tanggal 1 januari 1832 madiun secara resmi dikuasai oleh pemerintah Hindia-Belanda dan dibentuk suatu tata pemerintaan yang berstatus “KARISIDENAN”.
·         Pada saat itu ibu kota karisidenan bertempat di desa Kartoharjo yang berdekatan dengan istana kabupaten Madiun di Pangongangan.
·         Dan sampai akhirnya pada tahun 1906 kerajaan Belanda mengeluarkan undang-undang yang bertujuan untuk memisahkan wilayah perkotaan Madiun dari pemerintah kabupaten Madiun.
Madiun merupakan wilayah di bawa kekuasaan kesultanan Mataram. Letak Madiun memang sangat strategis, karena wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan kerajaan Kediri, oleh karena itu pada masa pemerintahan mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di daerah Madiun, seperti munculnya tokoh retno dumilah.
Kota Madiun merupakan pusat dari Karisidenan Madiun yang meliputi wilayah Magetan, Ponorogo, Ngawi, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur Madiun lebih dekat dengan Jawa Tengah soal Budaya, karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan kesultanan Mataram.

Pada tahun 1948 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun yang dipimpin oleh Muso di daerah dungus, Wungu kabupaten Madiun. Dan di daerah situ juga dibangun sebuah monumen untuk mengenang kekejaman PKI pada saat itu yang dinamakan monumen G30SPKI, yang saat ini dikenal dengan nama MONUMEN KRESEK karena monument tersebut berada di Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.